Penderitaan Hidup di Zaman Jepang
Pada zaman penduduk jepang di Selatpanjang dan kepulauan meranti
pada umumnya, penduduk mengalami penderitaan yang di sebabkan karena
kelaparan,kesulitan ekonomi,ancaman penyakit,dan serangan tumo (kutu).
Tentara penduduk jepang berdalih bahwa semua penderitaan yang di alami
oleh para penduduk tersebut semata-mata sebagai upaya membantu jepang
dalam memenangkan perang,sekaligus mencapai kemerdekaan Indonesia
Penduduk Selatpanjang dan sekitar nya pada waktu itu tidak lagi
memakan nasi sebagai makanan pokok, melainkan sagu,ubi,dan lain-lain
yang bisa untuk dimakan
Penderitaan dan kesulitan ekonomi pada zaman jepang terjadi karena beberapa sebab yaitu:- Perdagangan tidak berjalan dengan bebas,semuanya di atur oleh pemerintah pendudukan jepang
- Barang-barang kebutuhan pokok sangat terbatas peredarannya
- hasil panen rakyat diambil secara paksa oleh tentara jepang dengan dalih keperluan perang, termasuk sagu dan hasil pertanian pendudukan lainnya.
Di sisi lain, berbagai penyakit juga turut berkembang biak dan
semakin menambah penderitaan penduduk. Tumo , yang menurut kabar sengaja
di tebarkan oleh tentara jepang di perkampungan sekitar Selatpanjang,
menyebabkan masyarakat, terutama anak-anak menderita penyakit kudis,
hingga menimbulkan tokak (kudis/luka yang bertahun-tahun belum hilang
bekas nya) bahkan menyebabkan kematian.
Kondisi ini di perparah dengan sulitnya mencari obat-obatan untuk
menyembuhkan para penderita. Obat-obatan tidak di sediakan untuk para
penduduk, melainkan khusus bagi tentara penduduk jepang. Untuk
menyembuhkan penyakit, penduduk menggunakan obat-obatan alami dari
tumbuhan, misalnya untuk mengobati luka dengan menggunakan daun kenuduk
yang di haluskan dan di lumat dengan cara di kunyah.
Penderitaan penduduk Kepulauan Meranti semakin bertambah dengan
sulit nya memperoleh kain kafan ketika terjadi kematian. Kain kafan
menjadi sesuatu yang langka karena peredaran barang sangat di batasi
oleh pemerintah penduduk jepang. Untuk menggantikan kain kafan, penduduk
biasa menggunakan tikar pandan untuk mengkafani jenazah.
Begitu sulit nya kehidupan di masa pendudukan jepang di tanah jantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar